Sarolangun,-Penjabat Bupati Sarolangun Dr Ir Bachril Bakri, M.App, Sc, kembali menyalurkan bantuan berupa makanan tambahan bagi anak Balita Stunting, Senin (03/07/2023) di wilayah Kelurahan Suka Sari, Kecamatan Sarolangun.
Menariknya, penyaluran bantuan makanan tersebut dilakukan secara door to door oleh PJ Bupati Sarolangun Bachril Bakri, yang didampingi Penjabat Ketua TP PKK Sarolangun Ny Indah Dewi Bachril, Sekda Sarolangun Ir Endang Abdul Naser, Staf Ahli Bupati Sarolangun H Adnan HS, SE, M.Kes, Kadis Sosial Sarolangun H Helmi, SH, MH, Sekretaris Dinas Kesehatan Fauziah, Camat Sarolangun Bustra Desman, SE, MM, dan Lurah Suka Sari Findra Utama, S.IP.
Dari pantauan media kabarsarolangun.com, kegiatan tersebut berlangsung pada pukul 11.20 Wib, tampak Penjabat Bupati Sarolangun Bachril Bakri Menyuapi langsung anak balita stunting berupa pemberian makanan bergizi yang sudah lolos verifikasi tim ahli gizi.
Sedikitnya ada tiga balita di Kelurahan Sukasari yang di berikan langsung bantuan oleh Penjabat Bupati Sarolangun Bachril Bakri beserta rombongan, yang datang langsung ke rumah warga, dan anak balita ditetapkan sebagai balita Stunting berdasarkan kepala dan tingginya yang sudah di ukur dengan alat ukur untuk Stunting.
Dalam keterangan persnya, Penjabat Bupati Sarolangun Bachril Bakri mengatakan bahwa pihaknya sengaja melakukan penyaluran bantuan makanan bagi balita stunting secara door to door dengan tujuan untuk bertatap muka langsung ke rumah warga yang memiliki balita stunting.
” Tadi kita memberikan bantuan langsung seperti telur, susu dan beras serta tadi kami sudah menyuapi langsung makanan sehat yang sudah di ukur oleh ahli gizi bagi balita stunting,” katanya.
Menurut Bachril Bakri, bahwa penyebab anak balita rentan terkena stunting ini dikarenakan faktor asupan makanan yang kurang bergizi, faktor kemiskinan yang tidak mampu memberikan asupan gizi terhadap anak sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.
” Saya lihat tadi sudah mulai ada perbaikan, dari segi, kalau tinggi kurang 2 centi meter saja dan kepala belum berkembang sebagaimana yang diharapkan,” katanya.
Bachril menambahkan jumlah penderita Stunting yang ada di kabupaten Sarolangun ini berada di angka 740 orang anak, dimana untuk tahun 2023 ini angka Stunting di Sarolangun turun menjadi 16 persen yang merupakan hasil survei dari SSGI.
” Kalau nasional menargetkan untuk 2024 itu 14 persen, kita harapkan tahun depan juga menurun angka stunting di Kabupaten Sarolangun,” katanya
Selain itu, ia juga menegaskan Pemerintah Kabupaten Sarolangun juga ternyata saat ini membuat terobosan baru dengan melakukan program yang namanya TELUSURI yang berarti Telur, Susu dan Roti melalui program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS).
” Kita juga minta agar setiap OPD untuk menjadi pengasuh anak Stunting melalui program Bapak Asuh Anak Stunting, dan hingga saat ini sudah ada 100 Bapak Asuh yang terdata di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sarolangun,” pungkasnya.(yhy)
Redaksi
Social Plugin