Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Bapak-Anak Kompak Jadi Preman Pasar, Pungli dari Pedagang Raup Puluhan Juta per Bulan

14 May, 2025 | May 14, 2025 WIB Last Updated 2025-05-14T09:15:03Z



Seorang ayah dan anak berinisial S (62) dan D (38) diamankan Polresta Bandar Lampung karena melakukan pungli. Foto : (Istimewa).

Jambitransnews.com, - Aksi pungutan liar (pungli) di kawasan Pasar Gudang Lelang, Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung, akhirnya dibongkar aparat kepolisian. Dua pelaku yang ditangkap ternyata memiliki hubungan darah, yakni ayah dan anak berinisial S (62) dan D (38).

Keduanya diamankan Satuan Tugas Gabungan Operasi Pekat Krakatau 2025 dari Polresta Bandar Lampung. Pengungkapan ini bermula dari penyelidikan tim Satgas Detektif dan Penegakan Hukum (Gakkum), usai menerima laporan masyarakat yang resah dengan aksi premanisme dan pungli yang terjadi di pasar tersebut.

Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, AKP Dhedi Ardi Putra mengatakan, saat tim tiba di lokasi pada Selasa (13/5/2025) sekitar pukul 09.00 WIB, D kedapatan tengah melakukan pungutan kepada sejumlah pedagang pemilik kios. "Kami langsung mengamankan kedua pelaku beserta barang bukti uang tunai Rp488.500 yang diduga hasil pungli," ungkap AKP Dhedi, Rabu (14/5/2025).

Dhedi menerangkan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, kasus pungli ini ternyata sudah berlangsung lama. Bahkan diperkirakan hasil pungutan mereka bisa mencapai Rp22 juta per bulan.

Dalih untuk Bayar Listrik dan Kebersihan

Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa sejak 2007 sempat ada kerja sama antara Pemerintah Kota Bandar Lampung dengan sebuah perusahaan swasta (PT) untuk pengelolaan retribusi di Pasar Gudang Lelang. Namun, pada awal 2025, PT tersebut resmi memutus kontrak kerja dengan S.

Anehnya, meski sudah tidak lagi memiliki wewenang resmi, S bersama anaknya D tetap nekat memungut uang dari para pedagang dengan dalih untuk membayar listrik dan menjaga kebersihan pasar. "Mereka mengenakan pungutan Rp7.500 per kios per hari. Jumlah kios yang dipungut pun bervariasi tergantung yang buka setiap harinya," bebernya.

Polisi kini tengah mendalami lebih lanjut motif dan modus operandi kedua pelaku. Termasuk memastikan apakah dalam aksinya terdapat unsur pemerasan atau ancaman terhadap para pedagang. "Kami masih mengumpulkan bukti tambahan dan keterangan saksi untuk memastikan ada atau tidaknya unsur pidana lain seperti pemerasan," pungkasnya.(*)

Sumber : Liputan6.com

×
Berita Terbaru Update