Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Nabung dari Tahun 1986 Seribu Rupiah se Hari, Antar Legiman Pemulung Barang Bekas Menuju Baitullah

10 May, 2025 | May 10, 2025 WIB Last Updated 2025-05-10T04:26:56Z



Jambitransnews.com, --- Siapa sangka, langkah kecil menabung seribu rupiah sehari bisa mengantarkan seorang pemulung barang bekas ke Tanah Suci? Legiman (66), warga lingkungan Glagah Ombo, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, membuktikan bahwa tekad dan kesabaran mampu menembus batas mimpi.

Didampingi sang istri tercinta, Legiman akan menunaikan ibadah haji tahun ini. Keduanya tergabung dalam kelompk terbang (kloter) 35 Embarkasi Solo (SOC 35). Bersama jemaah dari Kabupaten Semarang dan Grobogan, Legiman dan istri masuk Embarkasi Solo malam ini dan akan diterbangkan ke Arab Saudi pada 11 Mei 2025.

Saat ditemui di rumahnya yang sederhana, menjelang keberangkatan, Jum'at (9/5/2025), Legiman berbagi kisah perjuangan panjangnya. “Saya mulai nabung sejak tahun 1986, seribu rupiah per hari,” kenangnya.

Kala itu, ia bekerja di Dinas Pekerjaan Umum dengan gaji hanya Rp18.000 per bulan. Menyadari bahwa uang seribu per hari belum cukup, ia mencari tambahan dari memulung barang bekas. “Botol plastik, kardus, apa saja saya kumpulkan. Sebulan bisa dapat tambahan 20-40 ribu, langsung saya tabung ke bank,” ujar pria yang kini dikaruniai tiga anak, tiga cucu, dan satu buyut ini.

Tahun 2012 menjadi titik balik. Saat mengecek saldo, ternyata tabungannya sudah mencapai Rp54 juta—cukup untuk biaya daftar haji dua orang. Ia pun meminta izin anak-anaknya untuk mendaftar bersama istrinya. “Anak-anak mendukung. Besoknya langsung saya urus semua persyaratan,” tutur Legiman.

Namun harapannya sempat terkendala. Ia sempat mengira biaya itu sudah mencakup seluruh kebutuhan haji. Ternyata masih ada biaya pelunasan. Tak patah semangat, ia terus melanjutkan rutinitas menabung dan mengumpulkan barang bekas untuk mencukupi kekurangan.

Dari KUA setempat, ia diberi tahu bahwa estimasi keberangkatannya adalah tahun 2026. Tapi beberapa bulan lalu, saat mengecek ulang, ia mendapat kabar bahwa ia akan berangkat tahun 2025.

“Saya langsung sujud syukur. Nggak nyangka secepat ini. Rasanya kayak mimpi,” ucap Legiman dengan mata berkaca-kaca.

Kini, dengan tas koper di tangan dan doa keluarga yang mengiringi, Legiman dan istri membuktikan bahwa ibadah haji bukan hanya milik orang berada. Dengan niat tulus, kesabaran luar biasa, dan kerja keras yang tidak mengenal lelah, sepasang suami istri tukang sampah itu telah menjadi tamu Allah.

“Yang penting yakin, jangan menyerah. Allah pasti buka jalan,” pesan Legiman sebelum berangkat ke embarkasi.


Sumber :kemenag.go.id

×
Berita Terbaru Update