KPU Sarolangun Gelar Simulasi Pemungutan dan Suara Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi, Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2024


Sarolangun
,-Menjelang pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sarolangun menggelar pemungutan suara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi dan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sarolangun tahun 2024 berlangsung sukses. Bertempat di RT 13 Sri Pelayang, Sarolangun Kembang Kecamatan Sarolangun. Kamis, (14/11).

Simulasi ini bertujuan untuk memastikan kesiapan serta kelancaran proses pemungutan dan penghitungan suara pada pemilu yang akan datang.

Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas kepada petugas KPPS dan masyarakat tentang prosedur yang akan diterapkan pada hari pencoblosan.

Dalam simulasi masyarakat akan diberikan pemahaman bagaimana nanti KPPS melaksanakan di hari pemungutan, kemudian mengukur efektivitas waktu, karena terjadi perbedaan pada saat pelaksanaan pemilu dan pemilihan untuk kepala daerah.

Ketua KPU Ahmad Mujaddid S.Pd.I menyampaikan, setelah mengambil surat suara itu hanya sebatas 3 tiga menit. Kalau usianya sudah lanjut bisa memakai 5 menit satu orang.

Sementara kendala menurut Mujaddid tidak ada kendala, karena sejauh ini berjalan dengan lancar. 

“Kendala tidak ada. Karena sejauh ini kita lihat semua berjalan dengan lancar dan itu yang kita harapkan. Berjalan dengan tertib dan tidak terlalu lama menunggu. Masyarakat juga sama dengan kayak 27 Nopember mendatang”. Katanya saat diwawancarai s jumlah awak media.

“Menurut saya, konsep perjalanan kegiatan kita hari ini sangat efisien dan berjalan sesuai dengan yang kita harapkan. Sementara target 80% untuk Pilkada dan kita sangat yakin karena kita memilih dua Kepala Daerah Gubernur dan Wakil Gubernur dan Bupati dan Wakil Bupati dan menurut kita antusias masyarakat apalagi 27 Nopember adalah hari libur nasional”. Timpalnya.

Sedangkan jadwal waktu pemilihan kata dia sesuai dengan undang-undang PKPU jadi jam 13.00 sudah tutup.

“Jam 13.00 WIB, kita tutup kecuali ada pemilih yang sudah ngisi absen tapi sudah menunjukkan pukul 13.00 tetap kita lanjutkan tapi kita tidak menerima pemilih yang mengisi absen. Artinya di jam 13.00 itu pemilih terakhir mengisi absen daftar hadirnya”. Ucap Mujaddid.

Ditanya terkait evaluasi yang dilakukan Mujaddid mengatakan, yang pertama partisipasi masyarakat. Yang kedua estimasi dan kecerdasan petugas KPPS.

“Petugas KPPS kita gak bisa dong mentang-mentang ini keluarga kita dahulukan tidak sesuai dengan absen, saya kira begitu. Ujarnya. 

Dari pantauan media Indopublik-Neews.Com, simulasi ini dihadiri Ketua KPU dan jajaran, Bawaslu, mewakili Bakesbangpol, para calon Pemilih, para petugas TPS, serta tamu Keamanan.tutup*(Yy)*