Tak Sanggup Lari Dari Kepungan Abu Semeru,Ibu Lansia Meninggal Berpelukan Dengan Anaknya



Erupsi Gunung Semeru hasilkan Awan Panas Guguran Meluncur hingga 4,5 Kilometer, Sabtu (16/1/2021) petang

Jambitransnews.com - Salamah (70) seorang ibu lansia meninggal dunia bersama anaknya Rumin (28) saat Gunung Semeru erupsi pada Sabtu (4/12/2021) kemarin. Keduanya ditemukan dalam posisi berpelukan.

Warga Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro ini ditemukan tewas di dapur rumah.

Mereka menjadi korban reruntuhan bangunan yang roboh.

Legiman, adik ipar Salamah cerita, ketika Gunung Semeru erupsi semua orang lari berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri.

Diduga, Salamah tidak sanggup berjalan karena faktor usia.

Sedangkan anaknya, Rumini tak tega meninggalkan ibunya seorang diri.

Sehingga keduanya ditemukan meninggal dunia dalam keadaan berpelukan.

"Tadi pagi kan saya cari adik ipar sama ponakanku. Pas bongkar rontokan tembok dapur terus tangannya kelihatan dan langsung kami bersihkan dan di bawa ke rumah untuk dimakamkan," kata Legiman.

Dua anggota keluarga Salamah, kata dia, juga bernasib malang. Suami dan anak Salamah mengalami luka cidera akibat reruntuhan bangunan rumah.

"Suami Rumini dan anaknya selamat, mereka sekarang dirawat di puskesmas," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Lumajang Bayu Wibowo mengatakan, total jumlah korban yang meninggal dunia terus bertambah.

"Untuk siapa-siapanya kami masih melakukan pendataan dan konfirmasi namanya beserta keluarganya," pungkasnya.

Sementara itu pada pendataan yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Minggu pagi, disebutkan ada 13 korban jiwa yang sudah ditemukan.

Dua di antaranya berhasil diidentifikasi bernama Poniyim 50 tahun, dari Curah Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, dan Pawon Riyono.


Sumber : Tribunnews.com